Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Baiturrahmah menghadirkan motivator sekaligus penulis nasional Esra Manurung, sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan keinginan belajar mahasiswa selama masa pandemi Covid-19 dalam seminar secara daring pada Senin 3 Agustus 2020.
Kegiatan yang diprakarsai bidang III FKG ini mengambil tema “Menjadikan Tantangan Sebagai Modal Terbesar Anak Muda Meraih Sukses” dan dibuka langsung oleh Rektor Unbrah Prof.Dr.Ir Musliar Kasim, M.S.
Dalam sambutannya Rektor mengapresiasi kehadiran Esra Manurung yang dinilai tepat untuk membangkitkan kembali semangat mahasiswa. Mengingat banyaknya di antara mahasiswa yang kurang produktif saat melakukan kuliah daring selama masa pandemi Covid-19.
Pengalamam Esra sebagai motivator nasional yang andal dapat memberikan pencerahan sekaligus mengubah persepsi mahasiswa dari kebosanan dan ketakutan karena pandemi menjadi termotivasi untuk produktif dan berprestasi.
Setidaknya menurut Rektor, mahasiswa dapat memahami bahwa pengalaman kuliah daring ini adalah yang pertama dan sama dirasakan juga oleh pengajarnya. Dengen persepsi ini harapannya mahasiswa bisa bangkit dan terinspirasi kembali mengejar prestasi.
Sementara itu Esra Manurung dalam penyampaiannya lebih kepada cara memecahkan masalah dan kemudian menemukan solusinya oleh diri sendiri.
Menurutnya setiap masalah yang muncul murni dari diri sendiri alias cara berpikir dan cara mengambil sudut pandang.
“Sebab pada dasarnya masalah itu tidak perlu dicari dan akan datang sendiri, dan itu adalah pola pikir kita yang keliru dan perlu diubah”, ujarnya.
Sebagai contoh seperti saat ini yang tidak memungkinkan mahasiswa hadir ke kampus bertatap muka kemudian digantikan dengan sistem daring. Tentunya menjadi masalah tersendiri mulai dari sulitnya jaringan hingga keterbatasan interaksi. Ditambah lagi harus dibiasakan di depan kamera berjam-jam dan berinteraksi jarak jauh.
Menurutnya bila hal itu terus dipermasalahkan sedangkan pandemi terus terjadi jelas akan mengganggu pada motivasi dan keinginan. Akibatnya mahasiswa menjadi tidak memiliki inspirasi dan produktivitas.
Untuk itu kata Esra, perlu diubah bahwasanya kuliah daring atau tatap muka sama saja hanya sistem yang membedakan, dan ini perlu dibiasakan.
“Mahasiswa saat ini merupakan survival pandemi, jelas beruntung justru kesempatan produktif,” kata dia.
Lebih lanjut Esra mengibaratkan hidup itu seperti musim dan perputaran hari, ada pagi, siang dan malam. Artinya hidup secara dinamis terjadi namun memiliki makna yang baik, tinggal pikiran yang akan mengubahnya menjadi buruk atau justru tetap baik.
Dengan menanamkan prinsip ini kata Esra dapat menjadi jalan keluar generasi muda seperti mahasiswa dalam mengatasi masalahnya.
Di akhir acara dilaksanakan tanya jawab dengan mahasiswa yang mengikuti seminar online yang juga dipandu oleh Dekan dan Wakil Dekan III FKG.